PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia sebagai individu
yang normal, akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Proses perkembangan
kehidupan manusia melalui beberapa tahapan, dimulai sejak masa pranatal, masa
bayi, masa kanak-kanak, lalu tumbuh menjadi seorang remaja, dewasa, dan
kemudian meninggal.
Tahapan perkembangan yang
akan kami bahas dalam makalah ini adalah tahap awal perkembangan sebelum
kelahiran sewaktu manusia berada di dalam kandungan ibu yaitu periode pranatal.
Saat ini banyak bukti yang menunjukkan
bagaimana kondisi-kondisi dalam lingkungan kehamilan dapat dan sungguh mempengaruhi perkembangan
pranatal.
Bukti ini membenarkan bahwa mempelajari perkembangan
sebaiknya dimulai dari saat pembuahan dan bukan dimulai dari saat kelahiran. Hal ini penting untuk diperhatikan, karena akan berpengaruh pada
perkembangan janin dan berpengaruh pula pada tahap-tahap perkembangan
selanjutnya, meskipun
periode ini paling singkat dari periode-periode lainnya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa ciri-ciri periode pranatal ?
2.
Bagaimana kehidupan mulai ?
3.
Apa pentingnya kehamilan ?
4.
Apa saja periode-periode perkembangan pranatal ?
5.
Bagaimana bahaya selama periode pranatal ?
C.
Tujuan Penulisan
Dengan
terselesaikannya makalah ini diharapkan kita dapat memahami ciri-ciri periode pranatal, bagaimana kehidupan mulai, pentingnya
kehamilan, periode-periode perkembangan pranatal, bahaya selama periode
pranatal
D.
Metode Penulisan
v Membaca buku
v Search google
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Ciri-ciri Periode Pranatal
Periode pranatal atau masa sebelum
lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi,
yakni ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu
kelahiran seorang individu. Pada umumnya masa ini berlangsung selama 9 bulan
kalender atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Dilihat dari segi waktunya,
periode ini paling singkat, namun justru pada periode inilah terjadi
perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu.
Meskipun relatif singkat, periode pranatal mempunyai enam ciri penting,
masing-masing ciri mempunyai akibat yang lambat pada perkembangan selama
rentang kehidupan. Ciri-ciri itu adalah :
1. Sifat-sifat
bawaan dan jenis kelamin individu sudah ditetukan sejak konsepsi, dan berfungsi
sebagai dasar bagi perkembangan selanjutnya.
2. Kondisi-kondisi yang baik dalam tubuh ibu dapat menunjang perkembangan
sifat bawaan sedangkan kondisi yang tidak baik dapat menghambat perkembangannya
bahkan sampai mengganggu pola perkembangan yang akan datang.
3. Jenis kelamin individu yang baru diciptakan sudah dipastikan pada saat
pembuahan dan kondisi-kondisi dalam tubuh ibu tidak akan mempengaruhinya, sama
halnya dengan pembuahan.
4. Periode pranatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik
maupun psikologis.
5. Periode pranatal merupakan saat dimana orang-orang yang berkepentingan
membentuk sikap-sikap yang baru diciptakan.
B.
Bagaimana Kehidupan Mulai
Para ahli psikologi perkembangan
meyakini bahwa kehidupan manusia berawal dari pertemuan sel sperma laki-laki
dan sel telur wanita. Pada saat itu, sel sperma laki-laki bergabung dengan sel
telur wanita (ovum) dan
menghasilkan satu bentuk sel yang telah terbuahi, yang disebut zigot (Nutfah),
yaitu air mani (sperma) yang keluar dari sulbi (tulang belakang) laki-laki lalu
bersarang di rahim perempuan.
Sperma dan sel telur itu dibuat oleh
sel-sel perkembangbiakan, yang disebut “sel benih”. Sel-sel ini mengandung 46
kromosom, yang diperoleh dari sperma ayah dan ovum ibu, yang dibentuk menjadi
23 pasang. Dalam setiap pasang kromosom terdiri dari satu kromosom pihak ayah
dan ibu yang memiliki bentuk dan ukuran yang jelas.
Dalam pembuahan
normal, ovum berada dalam satu tabung falopi ketika bergerak dari satu ovarium
ke rahim. Sebagai hasil hubungan kelamin, spermatozoa pria dalam jumlah besar
diletakkan di mulut Rahim dan bergerak manuju tabung falopi. Mereka ditarik ke
dalam ovum oleh gaya hormonal yang kuat. Setelah satu sel sperma memasuki ovum,
permukaan ovum seketika berubah, sehingga tidak ada sperma lain yang dapat
memasukinya. Bila satu sperma menambus dinding ovum, maka inti sel saling
mndekat. Membran yang mengelilingi masing-masing pecah, dan kedua inti bersatu.
(Seifert & Hoffnung, 1994).
Dengan demikian,
dapat dipahami bahwa sel-sel sperma pria dan sel-sel telur (ovum) wanita pada
dasarnya memiliki daya hidup atau energy kehidupan, yang dalam psikologi islam
disebut “hayat”. Karena itu, maka sperma dan ovum mampu menjalin
hubungan satu sama lain, sehingga menghasilkan benih manusia (embrio). Dengan
adanya daya hidup, maka janin dalam kandungan dapat hidup dan berkembang hingga
lahir menjadi individu baru.
Semua ini memperkuat anggapan yang
menyatakan bahwa perkembangan dan kehidupan manusia dimulai dari masa prenatal,
yakni sejak terjadinya pembuahan sel telur wanita oleh sel sperma laki-laki dan
terbentuknya zigot.
C.
Pentingnya Kehamilan
Empat kondisi penting saat kehamilan yang mempengaruhi perkembangan
individual selanjutnya diantaranya :
1. Sifat Bawaan
Penentuan sifat bawaan dimulai pada waktu pembuahan, yang diperoleh dari
kedua orangtua, karena sifat bawaan ini ditentukan satu kali saja untuk
kehidupan seseorang pada saat kehamilan. Penentuan sifat bawaan mempengaruhi
perkembangan selanjutnya dalam dua hal :
a) faktor keturunan membatasi sejauh mana
individu dapat berkembang.
b) sifat bawaan sepenuhnya merupakan masalah
kebetulan.
2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin (sex) terjadi pada
asaat pembuahan dan bergantung pada jenis spermatozoa yang menyatu dengan ovum.
Sel telur (ovum) wanita yang matang mengandung kromosom X, sedangkan
spermatozoa pria mengandung kromosom Y. Bila telur wanita yang mengandung
kromosom X bersatu dengan sperma pria yang mengandung kromosom Y, hasilnya
menjadi kombinasi kromosom XY, yang akan menghasilkan jenis kelamin pria.
Sedangkan apabila spermatozoa yang mengandung kromosom X bersatu dengan ovum,
hasilnya menjadi kombinasi kromosom XX, ini menghasilkan jenis kelamin
wanita.
3. Jumlah Anak
Pada umumnya, dalam peristiwa
kelahiran hanya satu anak yang dilahirkan, namun sering juga terjadi kelahiran
kembar, baik dua, tiga, empat atau lebih. Apabila ovum yang matang dibuahi oleh
satu spermatozoon hasilnya adalah satu anak, tetapi apabila terjadi
telur yang dibuahi (zygote) membelah menjadi dua bagian atau lebih yang
terpisah selama tahap-tahap permulaan pembelahan sel maka akan menghasilkan
kembar identik (uniovular) dua, tiga atau lebih.
4. Posisi Urutan Anak
Beberapa
ciri umum sehubungan dengan posisi urutan anak, diantaranya :
a)
Anak pertama
·
Berperilaku secara matang karena berhubungan dengan orang-orang
dewasa dan diharapkan memikul tanggung jawab.
·
Benci fungsinya sebagai teladan bagi adik-adiknya.
·
Kurang agresif dan kurang berani karena perlindungan orang tua yang
berlebihan.
·
Mempunyai perasaan kurang aman dan benci akibat lahirnya adik yang
menjadi pusat perhatian.
b)
Anak tengah
·
Belajar mandiri dan bertulang.
·
Berusaha melebihi perilaku kakaknya yang lebih diunggulkan.
·
Tidak menyukai keistimewaan yang diperoleh kakaknya.
·
Bertingkah dan melanggar peraturan untuk menarik perhatian.
·
Mengmbangkan kecenderungan menjadi bos.
·
Mengenbangkan kebiasaan untuk tidak berprestasi tinggi.
·
Mempunyai tanggung jawab yang sedikit.
·
Mencari persahabatan di luar rumah.
·
Terganggu oleh perasaan diabaikan oleh orang tua.
c)
Anak bungsu
·
Cenderung keras dan banyak menuntut
·
Ketergantungan dan kurangnya rasa tanggung jawab.
·
Kurangnya kemauan memikul tanggung jawab.
·
Cenderung tidak berprestasi tinggi..
·
Cenderung merasa bahagia.
D.
Periode-periode Perkembangan Pranatal
Pada
umumnya ahli psikologi perkembangan membagi masa pranatal atas 3 periode :
1.
Tahap germinal
Tahap germinal (zigot, ovum atau
nutfah) adalah periode awal kejadian manusia yang berlangsung kira-kira 2
minggu pertama dari kehidupan, yaitu sejak terjadinya pembuahan. Saat itu el
sperma pria bergabung dengan sel telur wanita (ovum) dan menghasilkan satu
bentuk sel baru, yaitu zigot. Zigot ini kemudian membelah-belah menjadi
sel-sel yang berbentuk bulatan-bulatan kecil yang disebut blastokis. Setelah
sekitar 3 hari, blastokis mengandung 60 sel. Tetapi, karena jumlahnya semakin
banyak, maka sel-sel ini semakin mengecil, sebab blastokis tidak mungkin lebih
besar dari zigotnya yang asli.
2.
Tahap embrio
Tahap ini dalam psikologi islam
disebut dengan tahap ‘alaqah, segumpal darah yang membeku. Tahap ini
dimulai dari 2-8 minggu setelah pembuahan, yang ditandai dengan banyaknya
perubahan pada organ utama dan system-sistem fisiologis. Tetapi karena ukuran
panjangnya hanya sekitar 1 inci, maka bagian-bagian tubuh embrio itu belum
sepenuhnya berbentuk tubuh orang dewasa akan tetapi menusia dalam bentuk kecil.
3.
Tahap janin
Tahap
ini dalam psikologi islam disebut periode mudgoh . Periode ini dimulai
dari usia 9 minggu-lahir. Setelah sekitar 8 minggu kehamilan, embrio berkembang
menjadi sel-sel tulang sehingga ciri-ciri fisik orang dewasa secara lebih
proporsional mulai terlihat. Kepala yang tadinya lebih besar dari bagian badan
lainnya mulai mengecil. Kaki dan tangan terus meningkat secara substansial.
Menurut psikologi islam setelah
janin dalam kandunga genap berumur 4
bulan, maka ditiup ruh ke dalam janin tersebut. Bersamaan dengan ini juga
ditentukan hokum-hukum perkembangannya, seperti masalah-masalah yang berhubungan dengan tingkah laku (sifat, karakter, dan
bakat), kekayaan, batas usia, dan lain-lain.
E.
Bahaya Selama Periode Pranatal
Sebagian
besar proses pertumbuhan janin sangat bergantung pada kondisi internal ibu,
baik kondisi fisik maupun psikisnya. Sebab, ibu dan janin merupakan satu unit
organic yang tunggal.
1.
Fisik
a) Pekerjaan ibu, seorang ibu yang bekerja di tempat-tempat
yang banyak menghirup bau-bau kimia akan mendapatkan kemungkinan bayi yang
cacat atau keguguran dalam periode-periode terakhir.
b)
Usia ibu. Wanita yang lebih tua dilaporkan cenderung mempunyai bayi yang
lebih kecil dan mengalami banyak komplikasi.
c)
Bayi kembar, dapat
menyebabkan lahir tidak pada waktunya, akibatnya akan terjadi ketidak teraturan
pada perkembangan dan dapat menyebabkan kematian pada saat dilahirkan.
d)
Gizi ibu, ibu hamil yang kekurangan
gizi akan sangat berpengaruh pada janinnya, karena janin yang sedang berkembang
sangat tergantung pada gizi yang diperoleh melalui darah ibunya. Anak yang
dilahirkan karena kekurangan gizi akan terjadi kerusakan otak sehingga ia akan
sulit belajar dan membaca dan juga cenderung cacat.
e)
Ibu yang merokok. Hal ini akan
berpengaruh pada detak jantung ibu sehingga akan terjadi ketidak teraturan
perkembangan, atau bahkan bisa menjadi kematian. Selain itu, dapat menimbulkan
resiko aborsi spontan, kelahiran premature, dan sindrom kematian bayi yang
tinggi selama proses kelahiran, serta penyesuaian diri yang buruk.
f)
Ibu pecandu alkohol, kemungkinan
besar akan melahirkan bayi dengan gejala “sindrom alcohol janin”, yaitu
sekelompok keabnormalan yang tampak pada anak dari ibu yang banyak meminum
alcohol selama kehamilan. Keabnormalan itu meliputi cacat pada wajah, seperti
hidung dan bibir bawah pendek. Jika ibu hamil meminum alcohol setelah tri
mester, kemungkinan bayi menderita kelainan jantung, kepala kecil, penyimpangan
pada tulang, serta perlambatan perkembangan mental dan motoric.
2.
Psikologis.
Bahaya psikologis dapat
menimbulkan akibat yang tetap pada perkembangan dan dapat tetap ada pada
pascanatal. Tiga bahaya psikologis yang penting:
a)
Kepercayaan Tradisional
Kepercayaan tradisional terutama yang tidak dapat di buktikan
secara ilmiah dapat dan memang mempengaruhi perlakuan orang tua kepada
anak-anaknya dan seringkali mempengaruhi sikap anak yang satu terhadap yang
lainnya.
b) Tekanan Yang di Alami Ibu
Bahaya yang dialami dapat berupa keadaan emosi yang
meninggi selama beberapa waktu. Tekanan ini dapat disebabkan karena rasa takut,
marah, sedih, atau iri hati. Jika tekanan tersebut dialami dalam jangka waktu
yang lama dan ekstrem dapat mengakibatkan anak sering sakit selama 3 tahun
pertama dibanding anak yang mempunyai lingkungan janin yang menyenangkan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Periode
prenatal (masa sebelum lahir) adalah periode awal perkembangan manusia yang
dimulai sejak konsepsi, yakni ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki
sampai dengan waktu kelahiran seorang individu. Masa ini pada umumnya
berlangsung selama 9 bulan kalender atau sekitar 270-280 hari sebelum lahir. Variasi
individual memang sering terjadi, ada yang lahir lebih awal (premature)
dari waktu tersebut dan ada pula yang lebih lambat (late mature),
tergantung pada kondisinya masing-masing.
Meskipun periode ini merupakan periode
yang sangat cepat, namun banyak mengandung bahaya, baik fisik maupun
psikologis yang sangat mempengaruhi pola perkembangan selanjutnya, bahkan dapat
mengakhiri suatu perkembangan.
Pentingnya kehamilan antara lain : penentuan sifat bawaan,
jenis kelamin, jumlah anak dan urutan anak. Masa ini
harus mendapat perhatian serius, karena apapun
yang terjadi pada masa ini, baik positif maupun negative, akan berpengaruh pada
tahap-tahap perkembangan selanjutnya. Oleh sebab itu, berbagai cara dan upaya
dilakukan oleh para ahli psikologi perkembangan dan para ahli medis agar proses
pertumbuhan dan perkembangan masa kehamilan berjalan dengan baik dan lancar.
Namun, upaya ini tidak akan maksimal tanpa adanya kerjasama dari calon ayah dan
calon ibu.
B.
Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu
kita untuk lebih memahami dalam mata kuliah Psikologi Perkembangan khususnya
dalam materi Masa Pranatal. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, maka daripada itu kami menerima kritik dan saran
yang membangun dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2005. Psikologi
Perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Rumini, Sri dan Siti Sundari. 2004. Perkembangan
Anak dan Remaja. Yogyakarta : Rineka Cipta.
Rismarnawati. 2008. Periode-Pranatal
(Online). diunduh pada tanggal 07 Maret 2014 pukul 20.00 WIB. Alamat web
: http://.wordpress.com



0 komentar:
Posting Komentar